Monday 14 March 2022

Love or lust?

Akhir-akhir ini share of voices soal hubungan pria dan wanita jadi bahan obrolan yang udah "biasa" bahkan jadi bahan candaan, sebut aja kayak ONS, FWB, free sex, bungkus etc. Dan semuanta terlalu mudah buat didapatkan, apalagi karena kebutuhan manusia akan seksual itu sendiri. Tapi masalahnya, kebutuhan akan seksual gak sebanding dengan ilmu yang mengisi otak mereka. Jadi lebih ke "jalanin aja dulu, gimana nanti".

Trust me, girl kalau ada pria yang bilang "jalanin dulu, gimana nanti" patut dicurigai. Dan banyak banget penelitian soal love and lust. Nah mirisnya, orang lebih fokus ke pengalamannya bukan educationnya. Makanya kenapa angka MBA juga terus tinggi. Karena cintanya itu ga diiringi dengan ilmunya. Padahal banyak ilmuan yang melakukan penelitian bertahun-tahun. 

Society lebih fokus ke "cintanya cowo itu dari 100 sampai 0, sedangkan cewek 0 -100" bukan ke neuroscience dibelakangnya. Penelitian bilang bahwa 6 bulan pertama which is disebut honeymoon phase itu kita akan merasakan cinta menggebu dan momen bucin karena support hormon bahagia. Tapi kan hormon bahagia ini di produksi otak, alias si otak "kerja" buat bikin kita merasakan cinta menggebu. Nah di waktu ini seringkali terkecoh, terutama perempuan, yang keluar dari mulut perempuan pasti "gue merasa dicintai, dia tuh sayang banget, dia tuh bucin banget". Padahal ya itu masih disupport hormon di otak. Di fase ini pertengkaran ga banyak bahkan ga ada pertengkaran sama sekali. Ketika udah lewat masa ini, dan perempuan melihat perubahan si pria yang di benak perempuan akan berpikir "dia berubah". No dia ga berubah, dia hanya menjadi diri dia yang udah ga di support hormon lagi.

Nah hormon yang bikin kita merasa bahagia itu banyak banget. Salah satunya hormon oksitoksin. Hormon ini yang membuat terutama perempuan setelah HS akan merasa lebih sayang atau lebih dicintai. ONS, FWB atau sejenisnya kalau HS dan ingin memiliki lebih pasangannya itu ya karna cara kerja hormon bukan fully perasaan kita.

Jadi intinya, for one step that you take have small and high risk and can you handle it?
Meskipun sekarang hal ini udah jadi pembicaraan ringan dan terbuka soal free sex, tapi biar ga salah langkah perlu edukasi diri kita dengan ilmu, bukan cuma pengalaman. barbara & alan pease jadi salah satu penulis buku yang bahasannya bukan cuma kinerja otak pria dan wanita tapi juga cara pria dan wanita menanggapi sex. 

No comments:

Post a Comment