1. Aku tumbuh tanpa seorang ayah, because my dad was died when I was 12 years old. Dan ketemu dia, dikenalkan sama ayahnya yang care banget. Meski ga lama bisa menghabiskan waktu sama ayahnya karena his dad was died last year. kalau dipikir-pikir seandainya bisa kenalnya dari lama, bisa lebih deket lagi karena jujur disayang sama sosok ayah itu hal yang kurang. Jadi selama ini menjalin hubungan sama dia, bisa kenal ayahnya bahkan di saat terakhir aku sempet ngasih minuman langsung, aku bersyukur tanpa penyesalan udah bisa berbuat baik meskipun sedikit. Semoga beliau dan ayah aku di tempatkan di tempat baik di sisi Allah, amiinn
2. He never punch or screaming on me dan semacamnya. Marah iya, sempet bentak tapi gak pernah sekasar itu. Meski kalimatnya suka sering nyelekit. Tapi ga pernah sekalipun main kasar
3. Specialist Act of service. Aku tuh bisa jatuh cinta sama orang yang full of act of service. Ibaratnya sesimple doing simple things aja bisa bikin bahagia dan merasa dicintai. Dia selalu bertukar posisi ketika ada di jalan raya, jadi gak membiarkan gue ada di sisi yang pinggir. Lalu dia juga suka merangkul gue dan pegang tangan gue ketika lagi jalan (karena menghangatkan banget), dia suka buka botol ketika gue kesulitan buka botol sendirian, dia masakin ayam dan cemilan ketika di rumahnya, dia ambilin minum, dia ambil alih buat payungin aku, dia suapin aku, dia selalu kasih makanannya buat aku cobain. karena dia such caring person, dia bisa bener-bener doing something yang bikin aku merasa dicintai.
4. Dia berubah ke arah yang lebih baik. Dia adalah pria yang ingin aku hindari ketika PDKT, berapa telp gak aku angkat, berapa chat yang aku ntar2 buat aku jawab, pokoknya merasa ga cocok banget sama dia. Tapi karena gak enak akhirnya mengiyakan ajakan datenya. Sampai akhirnya bisa jatuh cinta. Tp selama pacaran, kita sering ribut, sering banget malah. Sampe suka bikin aku ke titik lelah banget. Tapi setiap kali lelah, aku ngerasa bahwa dia itu baik kok. Naifkah?
Tapi selama menjalani hidup sama dia, dia beneran berubah dari yang suka gampang tersinggung jadi lebih toleran, dari yang merasa paling bener bisa open minded dan dengerin masukan orang lain dst. Memang sebagai manusia aku ga boleh banyak berharap daripada kecewa, tapi karena aku ngeliat banyak perubahan ke arah yang lebih baik dari dia yang dulu, aku cuma berharap keburukan dia dan kesalahan dia kemarin juga jadi pelajaran yang gak akan dia langkahi lagi, berharap totally dia berubah jadi orang yang lebih baik lagi.
5. Jujur soal kondisi dan perasaannya. Meski pernah bersilat lidah, jadi pria pendusta yang manis mengumbar janji. Tapi dia menjawab pertanyaan aku, dia jujur soal keuangannya, soal perasaannya, bahkan dia menelanjangi diri dia untuk mengeluarkan isi hatinya yang aku harap beneran tulus. Air mata yang keluar itu beneran tulus.
6. Dia orang yang aku butuhin. Kalau ditanya, apakah dia tipe ideal aku? Jawabannya nope. Tapi aku sadar bahwa dia orang yang aku butuhkan. Aku butuh penyeimbang karena aku terlalu ga peka, ga peduli sama sekitar bahkan karena aku yang sering bangun tembok dan suka ngomong sesuka hati, dia jadi rem.
7. Dia mengajari aku buat sayang keluarga dan selalu ada buat keluarga. Karena pada dasarnya aku dulu individualist bgt. Ngeliat dia sayang keluarganya, membuat aku ingin jadi bagian orang yang dia sayang, membuat aku ingin jadi keluarganya.
8. Dia egois, dia pria egois. Tapi sama dia gak pernah kita bertengkar lebih dari 1 hari. Gak pernah jaga jarak lebih lama dari 2 - 3 hari. Bahkan dia orang yang ketika mendengar permintaan maaf aku, dia bisa minta maaf juga.
9. Kalau di tiktok lagi rame soal "menikahlah dengan pria yang mau menghubungi kamu selepas kalian bertengkar". Dia kayak gitu. Bahkan dengan chat "I miss You " aja bisa bikin hati aku luluh dan telp dia. Meskipun kita lagi berantem. Trust me, egonya aku adalah bisa mendiamkan orang lebih lama. Jadi kalau orang itu mendiamkan aku lama, aku bisa lebih lama. Tapi kalau dia jujur, aku bisa lebih jujur, dia setia aku bisa lebih setia, dia cuek aku bisa pura2 cuek sampe ilang rasa. Jadi the more he treat me better, I will treat him better sih. Dan hal yang aku syukuri adalah dia bisa hubungi aku meskipun kondisi kita lagi berantem
10. Dia orang yang peduli sama keluarga aku. Ketika keluarga aku covid. Dia dateng kasih makanan, meski tanpa ngomong dulu dan carmuk ke aku.
11. Aku mensyukuri kalimat I love you di akhir telepon. Aku mensyukuri morning greeting dan updatenya dia ke aku setiap kali pergi ke suatu tempat. Yang aku harap gak pernah ada lagi kebohongan.
Karena dia selalu ingin orang disekitarnya nyaman dan ingin membahagiakan orang disekitarnya. Segala hal yang udah dia lakukan, hal yang menyakiti aku itu memang kayak kertas putih bersih karena selama ini yang dia tampilkan baik semua, sampai titik hitam banyak bermunculan bikin kertas putih itu kotor. Sampai aku kadang suka lebih fokus ke titik hitam itu dibandingkan titik putihnya karena sangat kecewa. Tapi aku harap dia beneran orang baik, orang yang sangat aku syukuri kehadirannya, orang yang terus bisa melihat aku tanpa tengok kanan kiri, orang yang bener-bener melangkah maju ke arah lebih baik, orang yang mau sukses bareng. Tapi dia orang yang selalu ingin aku peluk karena kasihan, kayak berat banget pundaknya, kayaknya penuh banget isi kepalanya, dan sakit hatinya. Aku ngerasa dia bawa banyak luka kayak bolong disana sini tapi dia sembunyiin rapi lewat senyuman dan hadirnya dia buat orang lain agar orang lain gak kecewa, tapi dia ga peduliin diri dia.
Aku menyadari sesuatu juga alasan aku suka dipeluk dia, bukan sekedar merasa disayang. Tapi aku mau peluk sosok jiwa yang sebenarnya rapuh itu tapi selalu bersikap strong depan orang lain. Sosok itu yang pengen aku peluk. Kalau bisa diibaratkan, aku kayak sosok Go Moon young dan dia kayak moon kang tae di series drama Its okay to not be okay. Go moon young orang yang sinis sama orang lain dan dunia padahal punya trauma. Sedangkan moon kang tae selalu hadir buat orang sekitarnya terutama keluarganya tapi gak pernah hadir buat diri dia. Dari luar moon kang tae terlihat biasa aja padahal di dalam hatinya dia kesepian. Karena aku percaya setiap orang punya luka, tapi sosok kang tae yang mana mirip kayak dia, punya luka dan keinginan tapi seringkali dikesampingkan demi orang yang dia sayang. Lukanya dia tutup rapat sampai gak ada yang bisa liat termasuk dirinya sendiri.
Aku ngeliat hal yang sama ketika ngeliat kang tae, persis kayak gambar payung ini. Tanggung jawab membuat dia mengesampingkan dirinya, memprioritaskan orang lain lalu kehilangan dirinya dan pada akhirnya dia kesepian.
Sedangkan aku ngeliat diri aku kayak moon young, yang suka nyuruh semua orang pergi dari sisi aku, sinis dan jutek buat bikin semua orang menjauh. Padahal cuma pengen ada at least satu orang yang stay dan peluk erat kayak gini.
Intinya sih aku mensyukuri hadirnya dia yang datang dalam hidup aku. Ngasih luka dan juga bahagia. Tapi juga menyadarkan bahwa mencintai dia sebelumnya terlalu berlebihan jadi harus aku rem agar gak banyak berekspektasi. Cuma kalau inget pengen bilang sambil peluk erat kalau bukan cuma karena perasaan tulus aku yang bikin aku stay, tapi karena hidup sama dia kayak tarikan magnet yang gak bisa bikin lepas, kayak dua orang yang saling membutuhkan. Dan dia udah doing good job, jadi masa depan dia ga sesuram itu, tapi karena memang kita gabisa liat masa depan, aku cuma berharap, dia bisa terus berjalan lurus demi masa depannya. Kalimat dia selalu "kamu bahagia?" Yang juga selalu aku tanya balik "apa kamu juga bahagia?" Aku pengen orang yang jalan sama aku bukan cuma merasa tanggung jawab ingin membahagiakan tapi juga bisa bahagia, bukan cuma kesepian yang didapatkan. Karena aku tau rasanya kesepian itu kayak gimana, rasanya tersiksa. Makanya aku pengen dia bisa lebih peduli sama diri dia juga, melakukan sesuatu bukan hanya buat orang lain tapi buat diri dia. Masa depan dia yang baik bukan hanya buat bikin orang sekitar dia bangga tapi bikin dia bangga. Meski hidup selucu itu, meski ga ada yang tau kemana kita akan dibawa, aku cuma pengen dia bisa berjalan lurus, tanpa penyesalan, bukan pria jahat yang gak punya hati dan bisa bahagia.
No comments:
Post a Comment