Friday 18 March 2022

Gelombang Emosi Tak Bertuan

Ku harap ingatanku lumpuh atas kejadian itu
Aku benci dengan gelombang emosi yang bisa muncul kapanpun
Sewaktu-waktu aku bisa merasa terluka hingga berurai air mata
Sewaktu-waktu aku bisa marah hingga membenci
Sewaktu-waktu aku bisa bahagia dan lupa segalanya
Tapi seketika semuanya berganti secepat kilat
Aku seperti ditampar dan tak pernah biarkan melangkah maju
Aku menyadari satu hal aku ga baik-baik aja

Bagaimana bisa masa lalu itu terus menghantui aku bahkan untuk masa depan yang kita tak tahu akan jadi seperti apa
Bagaimana bisa masa lalu itu terus membisikan aku untuk selalu pergi menjauh
Bagaimana bisa masa lalu itu lebih mengenal kamu dibandingkan aku sendiri

Rasanya ingin ku singkirkan semuanya
Rasanya ingin aku hanya merasa bahagia
Rasanya ingin ku hentikan air mata yang sering mengalir ini
Rasanya ingin ku hentikan pikiran liarku
Tapi aku tak tau caranya 

Bukannya aku ingin selalu ada di masa lalu dan tak ingin bergerak maju
Tapi masa lalu itu selalu ada yang mencengkeramku kuat, menarikku dan membisikan agar aku menyerah melangkah
Aku tak tau akankah pada akhirnya aku kalah dan menyerah?

Ternyata yang lebih sakit adalah efek dari kejadian itu
Karena aku sedang sekuat tenaga, mati-matian berjuang melawan flashback rasa sakit itu
Aku gatau siapa yang bisa aku salahkan ketika aku sakit
Meski faktanya tak ada lagi dusta masa kini
Luka dan memar itu masih ada

Aku adalah wanita yang pandai menjauh dan melarikan diri
Tapi seperti yang selalu aku bilang, kamu itu candu
Tatapan itu, kalimat yang terucap itu dan genggaman hangat itu jadi alasan tak ingin membuatku menyerah
Aku selalu ingin berjuang melawan kilasan memori yang menimbulkan luka itu
Aku tak ingin kalah
Tapi sayangnya kamu harus hidup dengan wanita yang pikiran dan hatinya berantakan
Aku kacau, sangat kacau
Mampukah kamu menahan itu?

No comments:

Post a Comment