Adik tuh orang yang lebih muda tapi lebih bisa menampar dengan kata-kata. Kayak everything is easy ketika gue menganggap everything is messy. Bahwa dunia kacau balau yang perlu diatur biar rapih. Tapi adik jangankan ngomongin soal dunia yang kacau balau, disekeliling dia kacau aja dia lebih ke cuek dan let it flow. Tapi ngobrol sama dia itu menyenangkan kayak bisa menelanjangi diri untuk kerapuhan, keegoisan dan sisi devil gue yang bisa gue ceritakan.
Dia sangat tau bahwa keegoisan gue membuat gue kayak ingin hidup sendiri, keegoisan gue membuat gue sering mengusir banyak orang dari hidup gue, keegoisan gue membuat gue ga mau bergantung ke siapapun. The truth is, manusia gabisa untuk ga bergantung, karena manusia makhluk sosial dan gabisa hidup sendiri.
I hate being overthinker actually, menguras energi. Gabisa bodo amat, jadi control freak termasuk perilaku orang terhadap diri gue. Maybe orang akan berpikir gue demanding, pola pikir gue aneh dan sulit. Jangankan orang lain, gue pun mengakui I am completely messy. Rasanya ya kalau bisa rapihin isi otak ingin gue rapihin biar ga terlalu banyak berpikir. Bertahun-tahun gue belajar untuk menyelesaikan "something wrong with my brain". Belajar ini itu, baca buku, seminar, konsultasi dsb, bukan untuk dinilai pintar oleh orang lain, tapi untuk merapihkan diri. As control freak, tanpa gue mengusir orang lain, orang lain juga akan pergi right? If people want to stay, they will stay.
I want to be healed, tapi faktanya nobody cant heal me.
I want to be happy, tapi If I am not happy with my self orang memberikan dunia dan segala isinya juga akan tetap membuat gue tidak bahagia
I want to be loved full of respect
I want to be cared the I way I care too much to people that I loved
No comments:
Post a Comment