Tuesday 15 March 2022

what The biggest lesson You've learned from previous relationship?

Dalam perjalanan hidup mencari kebahagiaan dari mencintai seringkali membuat gue lupa kenyataan bahwa "people come and go", or "you will getting hurt by people you loved the most" etc. Karena gue menikmati rasanya dicintai. Rasanya ada sosok pria yang memberikan perhatian, kasih sayang dan selalu ada buat gue itu bisa membuat gue feel been loved. 

Kalau ditanya, apa yang membuat gue bisa jatuh hati dan mencintai. Jawabannya adalah ketika mereka memberikan waktu, perhatian, kasih sayang dan memberikan telinga mereka buat mendengar. Rata-rata hubungan gue sebelumnya datang dari pertemanan karena teman-teman gue memberikan itu. Gue gak pernah jatuh cinta karena orang punya sesuatu yang waw yang dia banggakan entah itu karir, uang atau pencapaian dia. Karena gue akan melihat itu semua di akhir. Some other guy pernah datang dengan membanggakan diri "gue terkenal siapa sih yang gak kenal gue", lalu lainnya pernah datang "posisi gue disini sebagai ini, udah punya mobil, udah punya rumah. Kamu tinggal datang aja", dan lainnya pernah juga datang "jalan yuk, tapi aku sama supir". I mean pria yang datang memberikan material things bikin gue kabur secepatnya. Gue akui gue suka harta, tapi pria yang datang menawarkan harta bukan pria yang akan gue pilih. Karena meskipun gue belum kaya, harta bisa gue cari sendiri bukan? 

Dalam menjalin hubungan bukan seberapa hebat pasangan lu buat dibanggain ke orang lain gak sih? Tapi seberapa hadir dia buat kita? Mungkin itu yang membuat gue banyak kabur dari pria2 mapan yang mendekat.

But let me tell you my previous relationship
Karena sesungguhnya gue sangat bodoh dalam mencintai hahaha, bodoh dan rela diperlakukan semena-mena sampai meninggalkan luka dan trauma. Dulu gue pernah dibentak, dikasih kata-kata gak pantes, diselingkuhin, diatur, dipaksa untuk pergi ngikutin dia sampai ke titik capek. Capek banget rasanya, tapi dicintai itu hal yang gue butuhin. Jadi ketika capek dan dia datang ngasih pemanis hubungan, gue maafin. Bertahan bertahun-tahun tapi ngasih luka dan trauma di bulan Dec - Feb. Why this month? 

Tapi gue menyadari satu hal, dalam mencintai my ex gue ga pernah menceritakan diri gue, rasa sakit gue, aedangkan gue kesepian sama hidup gue dan hanya bisa diisi oleh dia.
Jadi ketika dia pergi gue melakukan 2 hal
1. Langsung cari pengganti buat nutup luka yang disebabkan dia, intinya bergantung lagi ke other guy
2. Nangis meraung-raung sampai gak bisa melakukan apapun. Feel depressed

Tapi memang patah hati bisa bikin kita ke titik depressed kan? Wajar tapi sayangnya gue terlalu fokus ke 2 hal itu, bukan mengisi diri gue dengan diri gue.

Setelah bertahun-tahun gue baru menyadari satu hal kenapa gue merasa lekat banget sama pria. Lebih suka temenan sama cowo, lebih suka jalan sama banyak cowo, meskipun gak punya pacar, diperhatiin sama cowo2 ini bikin gue feeld loved meskipun pada akhirnya masih kesepian. Ternyata sosok "pria" dalam hidup gue emang kurang hadir, my father was died when I was 12 years old. Jadi sejak SMP yang fight for my self itu diri sendiri, jadi ketika ada pria yang bisa membela gue, selalu ada buat gue, kasih perhatian, gue bisa jatuh cinta sama dia. Makanya dulu ketika berantem sama mantan, yang gue lakukan adalah lari ke teman pria gue untuk minta dipukpukin. 

what The biggest lesson You've learned from previous relationship?

Seiring berjalannya waktu, gue menyadari satu hal. People you loved the most can break you easily, can hurting you the most. But the truth is, you must keep yourself strong. Berpeganganlah sama diri sendiri. Jangan pernah lari ke orang lain karena kesepian, jangan pernah minta diisi orang lain karena kehampaan, jangan pernah minta dibahagiakan orang lain kalau diri kita belum bahagia. Dan sadari bahwa cinta itu kerja keras, bukan dibiarkan mengalir. Jadi emang perlu usaha tapi jangan begging.

Now gue cuma berharap meninggalkan kebodohan gue masa lalu. Karena cinta itu artinya kerja keras maka perlu dua orang yang kerja keras, dan ketika dia menyakiti hati dari apapun kelakukan dia yang bisa ditolerir hingga gak bisa, yang gue lakukan adalah jujur tentang perasaan gue. Dan tentunya berhenti cari kehangatan temen-temen cowo gue ketika ada masalah dengan hubungan. Itu jalan menuju perselingkuhan bukan? Gak nyaman sama hubungan tapi bukan diperbaiki malah nyari kenyamanan baru.

Sekarang di tengah perjalanan cinta gue, gue sadar bahwa selama menjalin hubungan masih suka memendam masalah, karena gue merasa haus akan kasih sayang dia jadi ketika merasa disayang dienyahkan rasa bete, sakit dsb. Gue juga masih suka silent treatment dengan harapan dia bisa sadar, its so cruel shalsa, dont let anyone feel confuse kayaj gtu okay? Gak ada salahnya bilang perasaan kamu kok. Lalu gue kesepian dan minta diisi sama dia, anehnya ketika jomblo Fine fine aja mengatasi kesepian, tapi ketika menjlanin hubungan kok jadi kesepiannya double. Tapi kesepian yang terjadi membuat gue belajar, dia mengajarkan secara gak langsung arti kesepian buat gue dengan mengisinya dengan kehadiran gue. Gue hampir ga pernah chatan sama pria lain ketika dia gak hadir buat gue. Ketika waktu dia kurang buat gue, gue menahan diri untuk gak ngajak banyak temen cowo buat jalan. Ada sih yang ngajak jalan dan sempet mau gue terima. Tapi gue gak boleh balas dendam atas perlakuan dia ke gue bukan? Bagaimanapun keburukan dia, dia tetep orang yang baik yang memberikan kenyamanan buat gue. Bagaimanapun rasa sakit yang dia timbulkan, dia tetep orang yang menyadari kesalahannya
Bagaimanapun kebohongan yang dia ucapkan, dia tetep orang tulus yang sayang gue kan?
Dan ketika gue terluka, gue cukup menghadapi momen sendirian, nangis, marah then voila menjadi vulnerable ke diri sendiri itu bisa jadi obat loh dan gue gak meraung-raung dengan kalimat "why he hurting me?"

Sekarang, jadi lebih banyak refleksi diri. Trust too much ga baik, tapi menggenggam too much juga lelah. Gue cuma berharap luka-luka bisa sembuh totally meskipun gak dalam wqktu dekat, dan gue ga lagi disakitin dengan apapun alasannya. Hopefully it getting better for me, for him for our relationship. No more lies.
Karena hangatnya dia ingin gue terus bawa, meski gue gak bisa dan memaksa kalau pada akhirnya dia bukan jodoh gue. Tapi tolong kuatkan hati gue aja for anything happen ya Allah. Tolong jaga dia juga bukan cuma buat gue tapi buat diri dia dan keluarganya. Tolong jangan biarkan dia besar kepala dan merasa bisa meraih segala hal di dunia ini, tolong jangan biarkan dia kesepian dan hampa karena kesedihan dan kesendirian sampai bikin dia gali kuburannya sendiri, ketika dia melangkah ke arah yang salah tolong bisikan ke dia dengan sangat kencang agar dia sadar. Gue tau dia orang yang baik, sangat baik, orang yang selalu mau berubah ke arah yang lebih baik dan dua potensial buat sukses. Itulah kenapa gue masih disini

So pelajaran berharga yang gue dapatkan adalah harus merasa terpenuhi dengan diri sendiri dulu. Gue gak mau membiarkan gelas kosong saat bersama dia. Harapan gue adalah punya health relationship tapi gak mau menggantungkan semua hal ke satu orang sampai lupa diri. I know my value, I always deserve better love and better life. 

No comments:

Post a Comment